Menuju Pemilu Serentak 2019 Tanpa Hoax

Forum komunikasi eksponen BEM Labuhanbatu mengadakan acara dialog publik : Labuhanbatu damai dan kondusif: menuju pemilu serentak 2019 tanpa hoax. Acara ini diselenggarakan di Ruang Seminar Yayasan Universitas Labuhan Batu yang berada di JL. SM Raja Rantauprapat, Rabu 4 April 2019

Kata Sambutan dari Bapak Ade Parlaungan Nasution SE, M.SI

Semakin banyak arus informasi yang beredar maka harus semakin banyak baiknya bukan banyak hoaxnya, sebagai kata sambutan dari bapak Ade Parlaungan. Big Data menjadi membuat kita menjadi dilema. Pemilu harus damai dan orang bebas menentukan siapa yang ingin dipilihnya, dan tidak berusaha menjelekkan orang yang tidak diinginkan. Ada beragam cara orang tidak suka dengan lawannya maka diharapkan kita menjaga bersama untuk merawat persatuan agar tidak terpecah belah. Kampus sebagaimana yang kita diami saat ini adalah tempat sumber dari bagaimana kita melakukan demokrasi yang damai. Demokrasi itu diciptakan untuk damai, dimana manusia memiliki hak untuk berpendapat. Mengapresiasi kepada teman-teman untuk memilih pada refrensi yang diinginkan. Yakinlah pada hati nurani dan tidak mengumbar kebencian.

Pemaparan Materi : Wahyudi S.SOS (Ketua KPU Labuhanbatu)

Hoax mempengaruhi untuk mengajak golput, bagaimana aktifis millenial mengantisipasinya?

5 tahun terakhir kata hoax begitu marak. Hoax adalah berita bohong. Berita bohong biasanya selalu disampaikan masyarakat yang tidak tahu sumbernya. Ketika kita merasa ketakutan, kita akan ikutan menyebar hoax. Berita bohong yang ditebar tidak bisa kita bedakan lagi tanpa ada sumbernya.

Aktifis sekarang sulit mengajak untuk menyampaikan aspirasi nya, Yang kita harapkan adalah gadget, alat canggih kita. Aktifis millenial dianggap untuk mampu menahan emosi untuk menyebar hoax. Dengan seruan bayi sehari sebelum pemilihan kepada teman-teman untuk Ayo ke TPS jadilah pemilih berdaulat, lawan hoax.

Hoax bisa juga berupa pancingan misalkan Apa yang diprogramkan 01 bisa dirasionalkan oleh 02, apa yang diprogramkan 02 bisa dirasionalkan oleh 01. Dan kita jangan mudah terpancing pada perpecahan tersebut. Biasanya kalau berita hoax selalu diambil dari grup sebelah. Lihat linknya. Untuk melawan hoax mari sampaikan program yang baik ke komunitas.

Yang menjadi masalah Masyarakat ada yang takut ke TPS.

Sampaikan kepada keluarga jadilah pemilih berdaulat. Mana yang benar dan salah hanya bisa dibedakan dengan pikiran pemilih berdaulat maka negara kuat. Pemilih yang tidak mau dibayar, hak nya yang tidak bayar adalah pemilih yang berdaulat.

Hamdi Muhammad, perwakilan Kadiskominfo Labuhan Batu

Hoax ini sudah menjadi konsumsi nasional, bahwa imbas dari hoax tidak hanya tertuju pada masyarakat yg pendidikan rendah, hoax bisa tersebar pada yang mulai tamat SD, SMP, SMA, S1, S2 banyak terkena hoax. Semua tergantung pada kepentingan. Hoax tidak tercipta otomatis, pabrik hoax mendapat uang dari pemesan hoax ada program kebencian, makelar hoax : buzzer kerjanya share, konsumtif hoax : follower, kitalah itu.

Pabrik dapat hoax, makelar dapat hoax, kita yang mendapatkan kebencian dan kita yang dipanggil polisi karena menyebarkan hoax. Ada fakta yang tidak sempurna bila tidak diberitakan sempurna maka akan menimbulkan hoax. Solusi nya ketika masuk berita, maka cukup menjadi penerima terakhirnya. Facebook, Twitter, YouTube tidak bisa diblokir. Sama seperti Piso dan parang tidak bisa diblokir atau dihanguskan karena gunanya adalah untuk memotong bawang, dan memotong makanan lainnya, sebab semua tergantung pada pemakainya.

Bapak Zainal Abidin Pakpahan SH, MH perwakilan Bawaslu Labuhanbatu.

Menurut KBBI Hoax itu artinya adalah berita bohong, dan tidak benar. Dinamis bahas Oxford dictionary Hoax itu berita yang tidak benar yang timbul akibat kejahatan. Hoax sangat rentan terjadi, untuk menuju pemilu harus mengantisipasi. Kalau orang dulu mengatakan mulutmu harimaumu.
Apa yang perlu kita lakukan adalah berhati-hati dalam berkomentar di medsos. Menahan jari untuk menshare. Ketika punya hape, bila menemukan pelanggaran pemilu, lihatin dan cermati. Bersama rakyat awasi pemilu, bersama Bawaslu tegakkan kebenaran. Pencegahan, pengawasan, penindakan. Marilah kita awasi mekanisme tahapan pemilu. Jadilah pemilu yang demokratis.

Syawaludin Siagian perwakilan Kadispora Labuhanbatu

Ada beragam pandangan dalam pemilihan, pemuda itu penenang dan pendingin. Pemuda adalah ujung tombak. Dari pemuda kita harapkan dari ULB memberi pencerahan bagi masyarakat dan keluarga kita karena kita sudah berada pada ranah intelektual. Jangan jelekkan pendapat dan isi hati mereka, dan jangan jelek-jelekin pilihan, dan jangan paksakan pandangan pilihan kita dengan orang lain.

Ade Huzaini, SE. Kadispora Labuhanbatu

Ini adalah ruang dimana kita menambah Khazanah dan ruang-ruang ide, kelompok millenial agar kedepannya lebih aktif dalam membaca situasi yang terjadi kini. Bagaimana agar kita memanfaatkan informasi yang dikemas sebaik mungkin untuk tidak menjadi kebencian.
Dunia ini tanpa batas berdasarkan kemampuan dari dunia ide kampus kita saat ini. Terbuka pada perdebatan yang tidak mengundang permusuhan sehingga kita dapat masuk dalam dunia empiris. Kita disini bertemu dan berkumpul untuk membuka dialog, dengan terbuka pada dialog kita mengurangi tersebarnya hoax di sosial media.


Diskusi Tanya Jawab

Pertanyaan dari Banapaki, mahasiswa dari STIH Labuhanbatu.

Hoax timbul bukan dari masyarakat melainkan dari pemerintahan. Hoax itu timbul dari pemerintahan, bagaimana memberantas hoax yang akan hancur dan tidak akan timbul di dunia ini. Dan apakah orang gila dibolehkan memilih? Banapaki dari STIH Labuhan batu

Jawaban perwakilan dari Kominfo dan Kadispora Labuhanbatu:

Pemerintahan berlandaskan pada data, jadi tidak ada yang ditutupi oleh pemerintah sehingga hoax bukan timbul dari pemerintahan. Misalkan ada kubu oposisi dan pemerintahan, maka solusinya adalah kita jadilah follower yang cerdas. Ketika berita sampai pada kita, kalau bisa dibantah maka bantahlah dengan data. Kalau tidak bisa dibantah maka jadilah penerima terakhir.

Jangan kita memperdebatkan hal yang menguras waktu. Kita harus mengacu pada KBBI dan Oxford Dictionary. Sepanjang itu banyak janji dan tidak banyak fakta maka itu hoax. Kita dihadapkan pada beragam informasi sehingga kita menjadi terjerumus pada hoax. Maka dibutuhkan filter berupa kesadaran untuk tidak terjerumus para intelektual yang bisa menguras waktu.

Permasalahan hoax tinggal kita yang memiliki pemikiran, kita harus bisa memahami pemahaman sempit yang diadu domba dari kepentingan suatu kelompok. Kita sebagai mahasiswa harus jeli dalam membaca bukan untuk membenci. Mari kita cermat menyikapi sesuatu. Dengan begitu bahwa pemilik akal sehat itu adalah kita bersama bukan dia semata.