Labuhanbatu, fajarsumbar.com – Rektor Universitas Labuhanbatu Ade Parlaungan Nasution, Ph.D menghadiri diskusi publik yang digelar oleh BPC Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Rantauprapat. Dikatakannya, musuh kebangsaan adalah orang yang mengingkari tuhan dan agama.
Rektor Universitas Labuhanbatu Ade Parlaungan Nasution, Ph.D yang juga merupakan senior Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dengan tegas menyampaikan hal tersebut dalam acara diskusi yang mengangkat thema “Meneguhkan Nilai-Nilai Kebangsaan Sebagai Pilar Persatuan Indonesia” di Gedung PKK Rantauprapat Senin 3 Juli 2023. Saat dikonfirmasi media, Sabtu (8/7/2023) Ade mengatakan bahwa saat ini nilai-nilai kebangsaan tengah mengalami degradasi, disebabkan banyak faktor diantaranya pola pikir Post Modern, Globalisasi serta serbuan massif dari teknologi informasi.
“Saat ini, untuk tingkat toleransi dan hidup berdampingan antar agama di Indonesia memasuki tahap yang mulai mengkhawatirkan dengan berbagai peristiwa intoleransi yang terjadi di Nusantara. Disisi lain, terutama di Eropa dan negara maju lainnya, justru terjadi penguatan baik secara kualitas maupun kuantitas pada masalah Hak Asasi Manusia secara radikal yang justru menjauhkan manusia dari ajaran agama,” katanya.
Ade menambahkan, ada trend yang cukup mengkhawatirkan seperti munculnya orang-orang yang tidak mengakui tuhan maupun tidak mengakui agama seperti yang disebut dengan Atheis dan Agnostik yang bahkan di beberapa negara maju mengakomodir keberadaan mereka, dan yang lebih baiknya lagi, Di Indonesia tidak ada tempat bagi penganut Atheis yang dikuatkan dengan peraturan perundangan yang jelas dan secara tegas Manusia Indoensia wajib mempunyai agama atau kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa. “Contohnya sebagai negara Eropa, atas nama Hak Asasi Manusia, Aktivitas LGBT diakomodir dengan baik antara lain adanya kebijakan boleh menikah sesama jenis, yang justru di Indonesia hal ini dilarang keras.
Dalam penutup paparannya, Ade mengajak untuk membangun kesadaran serta memahami secara objektif tentang nilai nilai kebangsaan yang mencakup nilai religus, nilai kemanusian, nilai produktifitas, nilai demokrasi, nilai keseimbangan, nilai kesamaan derajat dan nilai ketaatan hukum.
“Permusuhan antar agama di Indonesia adalah hal yang keliru dan mengancam negara kesatuan Republik Indonesia, dan justru musuh bersama kita sebagai bangsa Indonesia yang terbesar adalah orang yang tidak punya atau tidak mengakui agama,” jelasnya.
Selain Rektor, hadir juga sebagai narasumber pada dialog tersebut antara lain, Ketua FKUB Labuhanbatu H.Galih Orlando,S.Pd.I.,S.H.,M.Kn, Ketua KNPI Labuhanbatu H.Romario Simangunsong, dan Tokoh Muda Labuhanbatu Yanto Ziliwu,S.H.,M.H. (Ran)