Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar tentang Teori Konspirasi, namun mungkin banyak diantara kita tidak tahu teori konspirasi secara disiplin ilmu sosial.. yang terkadang kita membuat kesimpulan bahwa teori konspirasi itu lain dari yang di maksud.
Teori konspirasi adalah sebuah teori yang telah diciptakan untuk menjelaskan perubahan-perubahan sodial yang tidak direncanakan. Yang dimaksud dengan tidak direncanakan disini bukanlah sekedar bahwa perubahan sosial tersebut terjadi secara sopntan, tetapi secara khusus perubahan sosial yang menyimpang dari suatu perencanaan sosial atau bahkan bertentangan dengan perencanaan sosial tersebut (Kleden :2001)
Teori Konspirasi adalah sebuah teori yang sangat sederhana . dengan menggunakan epistemologi Johan Galtung yang mengelompokkan teori-teori sosial kedalam structur approach dan actor approach, dgn demikian Teori Konspirasi sangat beroientasi pada aktor.Dalam teori konspirasi diandaikan bahwa tingkah laku orang dipengaruhi oleh motivasi yang sadar untuk melakukan sesuatu yang menyimpang dari ketetapan umum berlaku.
Kalau teori kebudayaan menjelaskan tingkah laku “ dari jurusan belakang “, teori konspirasi menjelaskan tingkah laku orang “dari jurusan depan” (karena mereka digerakkan oleh motivasi kuat untuk mencapai tujuan yang disadarinya).
Peristiwa pembantaian Tiannamen di China, dpt dikategorikan sebagai teori Konspirasi. Perubahan sosial dapat dilakukan dengan menembaki dan membunuhi mahasiswa. Kelompok Mahasiswa dan cendikiawan pada saat itu dianggap akan melakukan perubahan sosial yang tidak pemerintah kehendaki, karena mereka minta keterbukaan sosial politik dan melakukan interaksi dengan dunia luar sebagaimana efek domino Perestroika dan Glasnot di Rusia yang dihembuskan Gorbachev. Pemerintah China menganggap untuk menghentikan gejala perubahan sosial baru ini hanya dengan cara Menghilangkan kelompok-kelompik itu dengan cara : dimatikan…!!!. Perubahan itu sampai saat ini dapat dirasakan di China…tidak ada demonstrasi mahasiswa atau buruh..walaupun di depan nafas mereka tumbuh industri-industri dari berbagai negara-negara asing…
Menurut Wikipedia, Teori persekongkolan atau teori konspirasi (dalam bahasa Inggris, conspiracy theory) adalah teori-teori yang berusaha menjelaskan bahwa penyebab tertinggi dari satu atau serangkaian peristiwa (pada umumnya peristiwa politik, sosial, atau sejarah) adalah suatu rahasia, dan seringkali memperdaya, direncanakan diam-diam oleh sekelompok rahasia orang-orang atau organisasi yang sangat berkuasa atau berpengaruh. Banyak teori konspirasi yang mengklaim bahwa peristiwa-peristiwa besar dalam sejarah telah didominasi oleh para konspirator belakang layar yang memanipulasi kejadian-kejadian politik.
Teori ini ada di seputaran gerak dunia global dan merambah hampir kesemua ranah kehidupan manusia. Dari urusan politik sampai makanan. Bagi orang yang tidak percaya selalu menganggap semua hanya olok-olok, mengada-ada, menyia-nyiakan waktu, kurang kerjaan, dan sebagainya. Bagi para penganutnya teori itu tidak serta-merta muncul mendunia tanpa ada yang menciptakan polanya.
Penganut teori ini pun terbelah dalam dua kubu utama. Kelompok pertama adalah mereka yang hanya percaya bahwa segala hal mungkin terjadi apabila ada dukungan argumentasi yang kuat, fakta akurat, data ilmiah, pendapat yang bisa diverifikasi kebenarannya, tokoh-tokoh yang nyata, sejarah yang memang ada dan bukan mitos, dan sebagainya. Kelompok ini percaya JFK sebenarnya tidak tertembak, tetapi diselamatkan oleh mahluk UFO, misalnya. Kelompok kedua adalah mereka yang percaya tanpa syarat alias mereka yang menganggap apapun yang terjadi sudah dirancang sedemikian rupa, yang acapkali menghubungkan dengan mitos, legenda, supranatural, dan sebagainya. Misalnya, mereka percaya bahwa peristiwa 11 September sudah dirancang sebagaimana yang terlihat pada lipatan uang kertas 20 dolar AS; di mana apabila kita melipat uang itu sedemikian rupa akan tercipta gambar menara kembar yang terbakar.