Kota Batam, terkenal dengan kedekatannya dengan 2 negara industri baru Singapura dan Malaysia. Jarak tempuh ke Harbourbay Singapura hanya 45 menit sedangkan ke Johor Malaysia lebih kurang 1 jam. dulu, waktu Dollar Singapura masih terjangkau, kadang iseng ke Singapura hanya sekedar mau ngopi di Orchard Road atau di Geylang. karena faktor kedekatan tadi dan dengan adanya gap antara “developed” dan “under developed”, Batam mendapat berkah, yaitu mendapat kiriman barang bekas yang murah dan terkadang berkualitas. warga Batam misalnya, sangat familiar dengan mobil merk kelas Dunia seperti BWM, Mercy, Audi, Volvo, Subaru dan lain-lain. dan jangan heran, warga Batam dapat menikmati mobil mewah hanya dengan Rp. 4,000 saja (taksinya merek BMW). teman saya dari jakarta, pernah sampai terkagum-kagum melihat mobil yg saya kenderai ketika jemput ke bandara Hang Nadim, saat itu saya pakai BMW seri 520i (he..he..dia tidak tahu kalau harga mobil itu cuma Rp. 40,000,000 on the road itupun kredit), di Singapura, pemerintahnya menerapkan aturan bahwa usia mobil hanya selama 3 tahun berjalan, lebih dari itu mobil sdh dianggap rongsokan alias sampah, yang kalau tidak dipotong-potong, atau dijual bulat dengan harga S$ 500 -3000, so, kemana lagi barang ini mengalir kalau bukan ke Batam. disamping itu keadaan diatas disebabkan adanya tradisi masyarakat Singapura khususnya etnis Tionghoa, yang mempunyai kebiasaan mengganti semua perabotan dan barang2 setiap tahun pada tahun baru imlek. barang2 bekas ini yang masih dalam keadaan 80-90 %% (di batam disebut :seken) kemana lagi mengalir kalau bukan ke batam. di Batam, warga menengah ke bawah selalu memanfaatkannya dengan mengisi perabotannya seperti kulkas, kipas angin, tempat tidur dan perabotan lain dengan mendatangi pusat penjualan seken singapura yang murah meriah dan terkadang bermerek. seminggu yang lalu, pas waktu itu mampir ke kantor teman di bilangan Batuaji, kebetulan di depannya ada pusat penjualan mainan seken, iseng-iseng mampir, liat-liat, dan wah… boleh juga..mainannya bagus-bagus dan keren serta canggih, yang mungkin anak2 di jakarta atau kota lain belum memilikinya, harga ? wah jauh sangat murah, 1 pcs boneka Barbie asli buatan Mattel diobral hanya Rp. 10,000, mainan edukasi anak rata2 diobral hanya Rp.15,000, wow…surga dunia mainan saya pikir…
sambil nyengir, aku berpikir, wah sampah kapitalis ternyata dapat menjadi pemenuhan kebutuhan masyarakat