Keberadaan industri investasi asing di kota batam ternyata tidak mempunyai multifflier effect yang sgnifikan terhadap perkembangan ekonomi domestik, khususnya kepada sektor UKM dan Koperasi. Dari berbagai studi yang dilakukan. Hampir seluruh industri investasi asing, bahkan bahan penolong pun di supply dari Negara asal industri tersebut atau dari Negara lain. Kalau untuk bahan baku, sudah jelas kita tidak menyediakannya. Tetapi bahan penolong yang banyak terdapat di Batam seperti Valet, pembungkus, stationery, jasa-jasa lainnya. Ternyata tidak ada direct spending yang dilakukan perusahaan industri asing tersebut di batam. Kontribusi utama dari investasi asing di Batam ternyata hanya sekedar pembayaran upah buruh murah. Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan Sri Tua Arief ..….sebagai industri-industri eksport yang tidak berbasiskan bahan mentah Indonesia, maka industri-industri yang dibiayai modal asing ini tidak punya keterkaitan dengan sektor-sektor ekonomi domestik kita secara berarti, sehingga efek penggandanya (multifflier effect) hanya sebatas pembentukan pendapatan melalui upah untuk para buruh murah bangsa Indonesia..yang akan menimbulkan kebocoran terhadap ekonomi Indonesia dalam bentuk pembayaran import bahan baku dan penolong dan pembayaran jasa-jasa fihak asing (jasa modal, jasa teknologi, jasa manajemen, asuransi, perkapalan dan lain-lain)