Di kota yang bertumbuh, di antara gedung pencakar langit yang menjulang,

Aku mencari bayangan diri, dan menemukan ketiadaan.

Bukan sekadar jarak, ini adalah rentang eksistensi,

Sebuah kanvas di mana rindu melukis lanskap jiwaku.

 

Ayah, Ibu, kalian bukan hanya pengasuh ragaku,

Kalian adalah akar yang menancap dalam dimensi waktu.

Setiap nasihat, setiap tatapan, adalah filosofi hidup yang terukir.

Dulu, aku tak mengerti gravitasi kasihmu; kini, aku merasakan hampa di setiap gerak.

Kerinduan ini bukan sekadar emosi, melainkan pengakuan atas esensiku yang berhutang.

 

Wahai belahan jiwa, engkau bukan sekadar raga yang kucintai.

Engkau adalah bintang polaris di langit malam kesendirianku.

Senyummu adalah kosmos kecil yang memberiku arah,

Genggamanmu adalah titik tumpu yang menahan duniaku agar tak runtuh.

Rindu padamu adalah dialog tanpa suara antara dua jiwa yang terpisah oleh ruang.

 

O, kampung halaman, engkau bukan hanya sepetak tanah,

Engkau adalah paradigma tempat aku memahami keberadaan.

Sawah hijau, sungai yang mengalir, adalah metafora kehidupan yang terus berputar.

Setiap sudutnya adalah arsip kenangan, bab-bab yang membentuk narasi diriku.

Merindukanmu adalah merindukan integralitas diriku yang pernah utuh.

 

Rumahku, bukan sekadar empat dinding dan atap.

Ia adalah esensi kenyamanan, tempat segala fragmen menyatu.

Kasur yang memeluk lelah, masakan ibu yang melampaui rasa,

Adalah ritual sakral yang mengikat kami dalam kebersatuan.

Kerinduan ini adalah penghayatan akan hilangnya harmoni primordial itu.

 

Di sini, di Tanah Rantau, di tengah denyut nadi yang tak pernah padam,

Aku belajar dialektika antara ada dan tiada.

Rindu ini bukan beban, melainkan catalyst untuk penemuan diri.

Ia adalah kompas batin, menunjuk ke arah pemahaman yang lebih dalam.

Bahwa kepulangan bukan hanya secara fisik, melainkan penyatuan kembali dengan diri yang sejati,

Dengan akar, bintang, paradigma, dan esensi yang membentukku.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

CAPTCHA ImageChange Image

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.